Sekolah merupakan tempat mengenyam pendidikan formal bagi usia mulai anak - anak. Di sekolah akan diberikan berbagai macam pelajaran untuk siswanya. Sekolah bisa jadi tempat yang menyenangkan maupun membosankan. Hal ini tergantung dari sistem yang diberlakukan di sekolah.
Di Indonesia sendiri, jam sekolah telah ditetapkan sekitar 6 - 7 jam per hari. Hm...apa jadinya ya kalau jam sekolah ini ditambah????
Hal ini lah yang dilakukan di 5 negara di AS. Seperti dilansir VOA pada 3 Desember 2012, mereka akan menambahkan paling sedikit 300 jam ke dalam kalender tahun ajaran sekolah - sekolah tersebut mulai 203. Colorado, Connecticut, Massachusetts, New York, dan Tennesse akan ambil bagian dalam inisiatf tersebut yang bertujuan meningkatkan prestasi siswa dan membuat sekolah - sekolah di AS lebih kompetitif di tingkat global.
Menghabiskan lebih banyak waktu di kelas,
menurut pihak berwenang, akan memberi siswa akses terhadap kurikulum
yang lebih sempurna yang memasukkan seni dan musik, bantuan individual
untuk siswa yang tertinggal dan kesempatan untuk menguatkan matematika
kritis dan kemampuan sains.
Penelitian menunjukkan bahwa para siswa yang menghabiskan lebih banyak waktu belajar memiliki prestasi yang lebih baik. Namun laporan tahun lalu dari Pusat
Pendidikan Publik pada Asosiasi Dewan Sekolah Nasional menunjukkan bahwa
negara-negara dengan kinerja pendidikan yang tinggi seperti Korea
Selatan, Finlandia dan Jepang memiliki waktu sekolah yang lebih sedikit
dibandingkan sebagian besar siswa AS.
Pertanyaannya, apakah siswa yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar akan mendapat prestasi yang lebih baik?Eits...belum tentu juga. Salah - salah si anak malah akan stres sehingga menyurutkan keinginannya untuk belajar. Hal ini tentun saja menimbulkan pro dan kontra. Di lain pihak, ada anak - anak yang memang akan menunjukkan prestasi yang lebih baik dengan menambah jam belajarnya. Tapi sebenarnya yang terpenting bukan kuantitas, melainkan kualitas. Hal ini berarti penambahan jam belajar harus diimbangi pula dengan penambahan kualitas yang diberikan juga.
Pertanyaannya, apakah siswa yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar akan mendapat prestasi yang lebih baik?Eits...belum tentu juga. Salah - salah si anak malah akan stres sehingga menyurutkan keinginannya untuk belajar. Hal ini tentun saja menimbulkan pro dan kontra. Di lain pihak, ada anak - anak yang memang akan menunjukkan prestasi yang lebih baik dengan menambah jam belajarnya. Tapi sebenarnya yang terpenting bukan kuantitas, melainkan kualitas. Hal ini berarti penambahan jam belajar harus diimbangi pula dengan penambahan kualitas yang diberikan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar