Suatu ketika, hiduplah dua
suku di pegunungan Andes. Satu suku tinggal di lembah-lembah, sedangkan
suku yang lain tinggal di atas gunung. Suatu hari, suku gunung menyerang
suku lembah dan menjarah seluruh isi desa. Mereka menculik seorang bayi
dari salah satu keluarga suku lembah dan membawanya ke atas gunung.
Orang-orang suku lembah tidak tahu bagaimana mendaki
gunung. Mereka tidak tahu jalan mana yang digunakan oleh suku gunung.
Mereka tidak tahu dimana letak desa suku gunung. Juga, tidak tahu
bagaimana mengikuti jejak-jejak suku gunung di tebing-tebing gunung itu.
Tapi, meski pun begitu, mereka mengirim para prajurit terbaik mereka untuk memanjat gunung dan membawa pulang bayi mereka.
Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika
prajurit pertama gagal, mereka semua pun gagal. Mereka mencoba lagi
dengan cara lain. Namun, gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki,
mereka hanya bisa memanjat beberapa ratus kaki saja.
Suku
lembah kehilangan harapan dan putus asa. Akhirnya mereka memutuskan
untuk kembali ke desa saja. Semua upaya dilakukan namun gagal.
Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba
mereka melihat ibu dari bayi yang diculik itu sedang menuruni tebing
gunung melewati mereka, sambil menggendong bayinya. Mereka terkejut
sekali, bagaimana si ibu itu bisa menuruni tebing yang justru mereka
sendiri gagal untuk mendakinya? Bagaimana si ibu itu bisa memanjat
tebing-tebing itu mengalahkan mereka? Terlebih lagi, mereka melihat si
bayi itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin?
Seorang
prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, "Wahai ibu, kami gagal mendaki
tebing ini. Bagaimana engkau melakukan semua ini, mengalahkan seluruh
prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi prajurit!"
Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, "Sebab bayi yang diculik itu
bukanlah bayimu. Dan, kalian semua belum pernah menjadi Ibu."
-(The Mountain, Jim Stovall)
http://www.facebook.com/pages/Kembang-Anggrek/197674079227
Tidak ada komentar:
Posting Komentar